Bermula dari kegelisahan bersama yang muncul dari perasaan sekelompok anak muda, yang kemudian membentuk kesepakatan diam-diam diantara mereka untuk menuangkan ide dan gagasan secara bersama lewat nada. Secara pelan namun pasti akhirnya terbentuklah sebuah paguyuban musik dengan nama Ki Ageng Ganjur.
Nama tersebut diambil dari tokoh ulama besar yang berjasa atas peng-Islam-an tanah Jawa, nama aslinya adalah Syekh Abdurrahman yang terkenal dengan sebutan Ki Ageng Ganjur karena sering memberi aba-aba dalam peperangan dengan menabuh Gong Ganjur.
Dari sini dimulailah sebuah proses kreatif, yakni memadukan beberapa unsur etnik dan nuansa religi dalam suatu alunan nada hingga terdengarlah bunyi-bunyian musik yang agak riuh.
Pertemanan antar mereka benar-benar tanpa terencana, apalagi direkayasa. Namun, seluruh proses yang serba kebetulan tersebut, secara pasti akhirnya diyakini sebagai suatu titian untuk mencari kebenaran lebih lanjut, melalui proses kreatif bermain musik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa mereka ini adalah orang yang sedang mencari kebenaran lewat kebetulan. (Sumber : Album Tadarus Budaya Ki Ageng Ganjur)