Setelah Trilogi Pementasan Awal
Ki Ageng Ganjur, masing-masing tgl 17 Agustus 1995 sebagai embrio pembentukan,
kemudian Nopember 1995 sebagai upaya
pencarian bentuk komposisi musik dan 17 Agustus 1996 sebagai pemantapan pilihan
musik religi akulturatif sekaligus penggunaan secara resmi nama Ki Ageng
Ganjur, maka catatan sejarah berikutnya adalah pembuatan sampel album perdana
Ki Ageng Ganjur pada bulan Oktober 1996 di Misty Studio Yogyakarta. Setelah sampel
album selesai, proses rekaman album perdana bertajuk “Tadarus Budaya Gus Dur
dan Ki Ageng Ganjur” itu dilaksanakan pada bulan Januari 1997 di Syailendra
Studio Jakarta.
Pentas resmi Ki Ageng Ganjur di
hadapan khalayak umum baru benar-benar terlaksana pada 20 September 1997 di
Gedung Purna Budaya Yogyakarta bertajuk “Pagelaran dan Apresiasi Klenengan
Religius Ki Ageng Ganjur” sebagai peluncuran group musik Ki Ageng Ganjur
ditandai dengan pagelaran musik dan apresiasi dengan menghadirkan Dr. Singgih
Sanjaya dan budayawan Emha Ainun Nadjib sebagai narasumber untuk mengapresiasi
pementasan dan kehadiran group tersebut.
Selama tahun 1997 itu Ki Ageng
Ganjur mulai pentas di acara-acara tertentu seperti syukuran wisuda Ibu Hj.
Sinta Nuriyah Wahid di Jakarta, pentas kerakyatan bersama mahasiswa IAIN Sunan
Kalijaga, juga pentas dalam beberapa acara organisasi mahasiswa dan kepemudaan
seperti PMII, NU, dan peringatan hari besar Islam maupun hari besar nasional.
Bisa dikatakan pementasan di tahun 1997 itu benar-benar hanya mengandalkan
hubungan atau kedekatan emosional dengan para pengundang melalui jaringan
sosial yang selama ini terbentuk sejak di tingkat mahasiswa. Jumlah pementasan
selama tahun 1997 itu bisa dihitung dengan jari, sehingga kehadiran Ki Ageng
Ganjur belum berarti apa-apa selain sekedar merintis jalan untuk mencoba
melangkah ke depan.