:::----Assalaamu'alaikum----::::Selamat Datang Di Ki Ageng Ganjur:::---- Musik Religi Akulturatif Ki Ageng Ganjur: MENGENAL LEBIH DEKAT PIMPINAN KI AGENG GANJUR MENGENAL LEBIH DEKAT PIMPINAN KI AGENG GANJUR | Musik Religi Akulturatif Ki Ageng Ganjur

Wednesday, November 16, 2011

MENGENAL LEBIH DEKAT PIMPINAN KI AGENG GANJUR


          Kehadiran kelompok Musik Religi Akulturatif Ki Ageng Ganjur tidak lepas dari usaha dan kerja keras Al-Zastrouw Ng., ketika masih menjadi aktifis mahasiswa di Kampus Putih IAIN Sunan Kalijaga (sekarang menjadi UIN Sunan Kalijaga). Dengan kegigihannya mengumpulkan sahabat-sahabatnya yang konsens dan bergelut di bidang seni musik serta saran dan bimbingan dari KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) maka terbentuklah kelompok atau komunitas musik tersebut, sebagaimana yang ditulis dalam sejarah pembentukan Ki Ageng Ganjur dalam artikel lain di blog ini.
Di sela-sela kesibukannya sebagai pendamping Gus Dur, dan juga kewajibannya sebagai seorang mahasiswa Pasca Sarjana Sosiologi di Universitas Indonesia, Al-Zastrouw pelan tapi pasti mulai memperkenalkan kelompok musiknya ke dunia pesantren dan komunitas NU lainnya dalam berbagai acara dan kesempatan.
Pengalamannya yang luas di bidang organisasi kemahasiswaan serta kuatnya jaringan sosial yang telah dibangunnya sejak menjadi aktifis ditambah lagi kedekatan serta kebersamaannya dengan Gus Dur semakin memperluas wawasan serta pertemanannya dengan banyak orang dan banyak tokoh dari berbagai kalangan. Hal itu semakin membantunya dalam upaya merintis perjuangan dan penyadaran serta pemberdayaan masyarakat (khususnya dunia pesantren) melalui jalur kebudayaan.
Berkat kesabaran dan kerja keras tokoh muda NU yang lahir di Pati, 27 Agustus 1966 inilah Ki Ageng Ganjur mulai mengepakkan sayapnya di kalangan para kyai, ulama dan tokoh masyarakat sebagai kelompok musik yang mengusung nilai-nilai tradisi lokal dan pluralisme serta dipadukan dengan kemasan-kemasan modern yang disesuaikan dengan selera masyarakat. Melalui jalur musik dan kebudayaan inilah Al-Zastrouw terus menyuarakan pemikiran dan gagasan-gagasannya tanpa harus terikat dengan status sosial secara formal  ataupun jabatan struktural baik di organisasi politik maupun di pemerintahan.
Saat ini, selain sebagai Pimpinan Ki Ageng Ganjur, yang sekarang tugas dan fungsi lebih banyak diserahkan kepada istrinya, Arifah Ch. Fauzi,ayah dari empat orang anak ini juga diberi amanat sebagai Ketua Umum PP Lesbumi NU untuk periode yang kedua kalinya, sebagai wujud penghormatan dan pengakuan terhadap kiprah dan dedikasinya dalam bidang kebudayaan dan pemberdayaan masyarakat pesantren yang diyakininya sebagai pusat pembinaan dan pengembangan serta pelestarian budaya tradisi lokal masyarakat Indonesia yang agamis dan toleran.
Selain aktif di bidang kebudayaan, Al-Zastrouw juga dikenal sebagai tokoh muda NU penyambung silaturrahmi antar kyai, tokoh agama dan tokoh masyarakat, sebagaimana yang dulu dilakukan Gus Dur, yang aktif di berbagai forum intelektual, seminar dan diskusi, bahkan tidak jarang beliau masih menyempatkan waktu untuk berdiskusi dan mengisi berbagai acara mahasiswa di kampus, selain kesibukannya sebagai salah satu tenaga pengajar lepas di Program Pasca Sarjana Sosiologi di Universitas Indonesia. Banyak tulisan-tulisannya tersebar di berbagai media dan journal, salah satu buku terlarisnya adalah "Gus Dur Siapa Sih Sampeyan?" yang menjadi semacam rujukan banyak orang untuk lebih memahami gagasan-gagasan Gus Dur dan sosok yang dianggap kontroversial tersebut.