Berawal dari perbincangan ringan tentang masa lalu ketika masih
sekolah di Yogyakarta kemudian kerinduan terhadap teman-teman yang pernah
berkumpul satu kelas bahkan satu asrama ketika itu, dan kebetulan ada momentum
yaitu kabar tentang pembina asrama yang dulu mengasuh kita sekarang dalam
keadaan sakit, maka terjadilah pertemuan itu. Pertemuan dadakan antar teman
sekelas Alumni Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK) Angkatan ke-2 MAN
Yogyakarta I di rumah Bapak MY Syatibi (salah satu pembina asrama mereka dulu
di tahun 1988-1991) di Sorowaden, Kahuman, Ngawen, Klaten, Jawa Tengah siang
hingga sore hari Minggu 25 Maret 2012. Artinya, kita baru bisa berkumpul lagi
setelah berpisah hampir atau bahkan lebih dari 20 tahun yang lalu. Memang
sebagian masih sering ketemu setelah lulus, terutama
bagi sebagian besar mereka yang meneruskan kuliah di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (sekarang UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta). Tetapi intensitas pertemuan mereka sudah sangat berkurang jika dibandingkan dulu, karena dulu mereka satu sekolah, satu kelas bahkan satu asrama dalam kehidupan sehari-hari selama 3 tahun. Bahkan sebagian sebagiandari mereka ada pula yang langsung bekerja atau meneruskan kuliah di kota lain sehingga tidak pernah ketemu lagi.
Karena digagas secara
mendadak, maka tidak semua bisa hadir. Dari 40 orang teman dalam satu kelas,
hanya 10 orang yang bisa hadir, yaitu Ahmad Yani Anshori (asli Rembang/sekarang
tinggal di Yogya), Fadlil Afif (Purwodadi/Yogya), Imam Waladi
(Sukoharjo/Sukoharjo), Hariyadi (Wonogiri/Wonogiri), Mudhofir (Tegal/Solo),
Muttaqin (Wonosari/Yogya), Rusmansyah (Palangkaraya/Yogya), Subhan Cholid
(Purworejo/Jeddah KSA), Suhiryanto AG (Purwokerto/Purwokerto), Syamsul
(Palangkaraya/Klaten). Sementara yang 30
orang tidak bisa hadir dengan berbagai alasan masing-masing. Ada beberapa orang
yang memang tidak memungkinkan hadir karena bekerja di luar pulau Jawa (ada
yang di Kalimantan, Sumatera bahkan masih ada yang di luar negeri). Sementara
ada pula teman-teman yang menetap di P. Jawa, tetapi tidak bisa hadir karena
alasan pekerjaan yang berbarengan dengan acara keluarga mereka sendiri. Tidak
jadi masalah, yang terpenting, mereka semua mendukung acara tersebut serta
rencana untuk menyambung kembali tali silaturrahmi di masa yang akan datang,
sehingga berharap dari momentum inilah keinginan itu kembali dapat diwujudkan
secara lebih terencana, agar bisa dihadiri oleh lebih banyak orang lagi.
Bertemu teman lama memang membawa
kesan tersendiri, tidak semata kita terbawa ingatan masa lalu yang kemudian
coba dikenang kembali, tetapi juga membuka kesadaran diri bahwa kita sudah
mulai beranjak dewasa atau bahkan mulai tua. Kita juga bisa berbagi pengalaman
dan belajar dari kesuksesan teman-teman kita yang hadir.