Keberadaan sebuah lagu bagi group
musik tidak bisa dilepaskan dari para penciptanya, baik secara perorangan dalam
kelompok tersebut maupun secara ‘keroyokan’ dari anggota masing-masing group
atau kelompok musik tersebut. Ada yang berperan menciptakan atau menulis
syair-syair lagunya, liriknya ataupun juga mereka yang berjasa mengarransemen
atau menata komposisi musik untuk lagu tersebut sehingga benar-benar utuh
menjadi sebuah lagu yang bisa dinikmati dan ditampilkan dalam sebuah pementasan
musik.
Hal tersebut juga berlaku dalam
proses pembuatan lagu Ki Ageng Ganjur. Dari segi syair, selain bersumber dari
kitab-kitab klasik berbahasa Arab berupa shalawat yang sudah ada, kadang juga
harus membuat syair khusus yang merupakan refleksi atau pemaknaan dari kitab
tersebut atau suatu dalil, qaidah ataupun kontekstualisasi makna Al-Qur’an atau
Hadits dalam wujud syair lagu. Baru kemudian dirangkai komposisi musiknya oleh
para arranger untuk kemudian diteruskan kepada para anggota lain untuk
mempelajari dan memainkannya.
Proses penulisan syair tidak
diperlukan jika Ki Ageng Ganjur ‘menggarap’ lagu-lagu karya orang lain, group
lain untuk ditampilkan dalam pementasan. Dalam proses ini yang paling berperan
adalah para arranger untuk merubah komposisi lagu yang sudah ada hingga sesuai
dengn karakteristik atau instrument musik yang dimainkan oleh Ki Ageng Ganjur.
Siapa saja orang-orang yang
berjasa dalam proses pembuatan lagu dan arransemen Ki Ageng Ganjur selama ini ?
Pada generasi pertama ketika Ki Ageng Ganjur dibentuk, sebagian besar komposisi
musiknya diarransemen oleh Choerul Anwar (pemain keyboard generasi pertama,
yang sekarang sudah tidak aktif) dan Mamiek S (pemain bonang yang aktif hingga
sekarang). Nama lain yang ikut berjasa memberikan nuansa lain dalam arransemen
Ki Ageng Ganjur adalah Tutut P (pemain biola yang sekarang sudah tidak aktif
lagi). Tiga nama inilah pada generasi pertama yang mewarnai corak dan pola
arransemen Ki Ageng Ganjur.
Pada generasi berikutnya, setelah
Choerul Anwar dan Tutut P non-aktif, garapan musik dipercayakan kepada Mamiek S
bersama Agus Ismail (gitaris Ki Ageng Ganjur yang sekarang non-aktif setelah
menjadi anggota DPRD Kab.Sukoharjo) dan Zein Rahman (pemain saron yang sekarang
juga sudah non-aktif).
Sekarang ini, komposisi musik dan
arransemen lagu Ki Ageng Ganjur berada di tangan generasi ketiga, yaitu Deden
Mahdiyan (gitaris) dan Abbet Nugroho (saron) serta Mamiek S (bonang) dari
generasi pertama. Sesekali juga ada lagu-lagu yang diarransemen oleh Wisnu
Wardana (drummer) bersama Sigit AP (Bassis). Masing-masing arranger mempunyai
ciri khas dan keunikan tersendiri, sehingga semakin memberi banyak warna dalam
komposisi musik Ki Ageng Ganjur.
Sedangkan dari segi syair, pada
generasi pertama sebagian besar ditulis oleh Al-Zastrouw Ng, kemudian sebagian
juga ada dari Tutut P, Amirul Hasan (vocalis yang sudah non-aktif) dan juga
Zein Rahman. Setelah sebagian besar anggota generasi pertama sudah non-aktif,
penulisan syair lagu sekarang selain dari Al-Zastrouw juga dihasilkan oleh
Syamsul (saron).